Lingga – Sepasang suami istri M. Yusuf(42) dan Hanifah(47) Warga Dusun l, RT 04 RW 02 Desa Linau, Kecamatan Lingga Utara, Kabupaten Lingga, membutuhkan uluran tangan, pasalnya keduanya tinggal dirumah tidak layak huni dan baru-baru ini sempat terkena musibah cuaca buruk.
Pantauan awak media pada Senin (12/09) sore, rumah yang berada di penghujung kampung dengan satu ruangan, selain sebagai tempat tidur sekaligus menjadi ruangan dapur ini terlihat dalam kondisi akan Roboh dan sudah tak layak huni.
Ketua RW 02 Irwan saat ditemui dirumahnya menceritakan, warganya ini tinggal berdua dirumah tersebut, dengan pekerjaan sehari-hari sebagai pengambil kayu dan terkadang membantu warga memanjat pohon hasil kebun petai dan jengkol dengan upah seikhlasnya.
“Bang usop panggilan beliau, saat ini tinggal bersama istrinya dengan rumah berukuran kurang lebih 3 X 4 meter, pekerjaan sehari-sehari menyiapkan pesanan kayu warga, dan kadang-kadang jika dipanggil warga lain yang membutuhkan tenaga untuk panen hasil petai atau jengkol, beliau selalu siap datang membantu,” ungkap Irwan.
Bantuan perumahan atau RTLH sudah beberapa kali di usulkan oleh pemerintah desa, namun sampai saat ini belum ada hasil dan selalu di tunggu khususnya warga Desa Linau yang membutuhkan, termasuk M.Yusuf.
“Saya selalu sampaikan ke beliau Bang Usop untuk bersabar saja dulu, semoga kedepan ada perhatian dari pemerintah,” kata Irwan.
Sementara itu, Kepala Desa Linau Musdar saat dikonfirmasi, membenarkan M.Yusuf ini merupakan warganya yang sedang mengalami kesulitan dengan kondisi rumah yang sudah tak layak huni ditambah musim cuaca buruk sangat membahayakan untuk ditempati.
“Saat ini kami dari pemerintah desa pun belum mampu untuk membantu dari segi materi, yang pastinya dalam waktu dekat mungkin akan kita coba untuk mengajak RT atau RW bergotong royong membantu beliau,” ungkap Musdar.
Sebagai upaya membantu warga masyarakat yang membutuhkan bantuan perumahan layak huni, kata Musdar Pemerintah desa Linau juga sudah beberapa kali mengajukan usulan ke atasan pemerintahan melalui dinas terkait, namun hingga saat ini belum membuahkan hasil.
“Untuk mendapatkan bantuan perumahan sudah kami lakukan usulan di beberapa tahun belakangan ini, memang sampai saat ini belum ada hasil, sehingga terkadang ada beberapa warga kita seperti mau marah saat rumahnya diambil dokumentasi, “Di Poto terus! tapi bantuan rumah tidak pernah dapat,” begitu,” kata Musdar mengutarakan ucapan warganya.
Musdar berharap, dengan adanya kejadian ini semoga menjadi perhatian bersama berbagai pihak untuk mengevaluasi kembali tentang kebutuhan warga yang benar-benar membutuhkan uluran tangan.
“Karena kalau kita melihat disini sebelumnya di desa lain ada yang sudah mendapatkan bantuan perumahan melalui aspirasi, dan saya rasa ini yang perlu di evaluasi kembali, dan kami berharap, semoga dengan kejadian ini juga bisa menjadi perhatian,” pungkasnya.
277 Pengunjung