SUMBAR — Kapal SAR KN Yudistira milik Basarnas Padang melakukan pencarian orang hilang tenggelam di lepas pantai Batas Kapas, Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Minggu (17/9/2023).
Kini merupakan hari keempat pencarian orang tenggelam dan menurunkan Tim Gabungan empat Tim dalam melakukan pencarian kapal dan dua orang nelayan yang hilang dan diduga tenggelam di perairan Pesisir Selatan tersebut.
Sebelumnya Kapal bermuatan material bangunan tenggelam di perairan Batang Kapas, Kabupaten Pesisir Selatan, Sumatera Barat, Kamis (14/9/2023) kemarin sekira pukul 07.30 WIB.
Akibat tenggelamnya kapal tersebut mengakibatkan 2 orang hilang yaitu Revano Mardian Kartika (30) warga Batang Kapas dan Tedi Harianto (42) warga Painan.
Kapal muatan material diketahui berlayar dari Muara Kecamatan Batang Kapas menuju Pulau Karabak pada pukul 07.30 WIB. Nahasnya, setelah sekitar hampir 2 jam berlayar, kapal motor itu mengalami kecelakaan dan tenggelam.
Lokasi tenggelamnya kapal itu berjarak 20 Mil dari bibir pantai Batang Kapas. Di duga perahu yang berisi dua orang hilang tersebut tenggelam di dihantam ombak karna pada saat kejadian gelombang agak tinggi dari biasanya.
Tim Gabungan TRC BPBD Pessel dan Basarnas Padang melalukan pencarian hingga sore di bibir pantai belum ada tanda dari korban hilang dan tenggelam tersebut.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Pesisir Selatan Defri Siswandi mengatakan, Basarnas Sumatera Barat menurunkan 1 unit Kapal cepat KN SAR Yudistira untuk membantu melakukan pencarian orang hilang tenggelam di laut.
“Karena cuaca buruk, dan gelombang tinggi memang butuh bantuan dari kapal yang agak besar yang bisa beroperasi dengan kondisi cuaca buruk” ungkapnya.
Tim Gabungan BASARNAS dan TRC BPBD di bagi 4 Tim yakni Tim I menggunakan kapal KN Yudistira,
TIM II menggunakan Kapal Sirip, TIM III dan menggunakan 2 Unit LCR/Perahu Karet.
Tim I menggunakan kapal KN SAR Yudistira melakukan pencarian disekitar lokasi korban tenggelam dan area pencarian di perluas beberapa mil dengan pedoman arah angin.
Sementara itu, tim II, III dan IV dipersiapkan melakukan pencarian dengan menyisiri arah utara, Timur dan Selatan dari area tenggelamnya korban.
“Jam 07.15 WIB tim gabungan sudah berangkat menuju lokasi tenggelam nya korban,” tutur Defri melanjutkan.
KN Yudistira merupakan kapal cepat yang mampu bergerak dengan kecepatan maksimal mencapai 29 knot dan memiliki panjang 59 Meter. Kapal berbahan dasar alumunium ini mempunyai stabilitas yang baik sehingga mampu beroperasi dengan kondisi cuaca yang buruk.
Sesuai dengan standar operasi pencarian (SOP), tim gabungan akan melakukan pencarian selama tujuh hari setelah mendapat laporan, sehingga pihaknya berharap tubuh korban dapat ditemukan sebelum batas waktu habis.
“Kita upayakan sebelum batas waktu habis korban dapat ditemukan,” jelasnya
Diketahui selama masa pencarian, tim gabungan masih belum menemukan tanda kapal dan korban yang hilang dan tenggelam di perairan Pesisir Selatan.
Defri menghimbau kepada nelayan agar selalu waspada untuk melaut, dikarenakan cuaca buruk dan gelombang tinggi.
“Kami menghimbau kepada nelayan agar tetap waspada dengan cuaca buruk. Cuaca sekarang ini tidak menentu,” tutupnya.
Sampai berita ini dimuat, dua Korban hilang dan tenggelam masih belum ditemukan.