SUMBAR — Satu unit kapal kargo KM Buana Indah mengalami kebakaran dan tenggelam di laut Kabupaten Kepulauan Mentawai, Sumatera Barat, Kamis (21/9/2023) dini hari.
Kapal yang terbakar ini membawa muatan berupa material bangunan, sembako yang terdiri dari beras, gula, minyak goreng dan kebutuhan pokok lainnya.
Kapal kargo ini sebelumnya berangkat dari Pelabuhan Muara Padang menuju Pulau Sipora, Kabupaten Mentawai.
Kepala Satuan Polisi Perairan dan Udara (Kasat Polairud) Kabupaten Mentawai, AKP Jon Fitri dalam keterangannya menyampaikan kronologi, Kebakaran kapal kargo tersebut. Ia mengatakan, kebakaran terjadi pada Kamis (21/9) dini sekira pukul 01.00 WIB.
“Disana (dalam kapal_red) ada 1 orang nahkoda dan 7 orang ABK. Penyebab kebakaran menurut kru kapal itu disebabkan oleh konsleting yang disebabkan mesin penguras Air,” kata Jon Fitri dalam keterangannya, Jumat (22/9).
Lebih lanjut, AKP Jon Fitri menuturkan, saat itu laut di Kepulauan Mentawai sedang mengalami gelombang cukup tinggi. Sehingga berdampak air laut masuk ke dalam bagian kapal.
“Karena air laut masuk, ABK menguras air dengan mesin penguras. Sayang mesin itu mengalami konsleting. Berdampak kapal terbakar dan tenggelam di laut itu,” tuturnya.
Melihat api yang tak bisa dikuasai, nakhoda dan 7 ABK merasa Panik dan mengambil keputusan untuk terjun ke laut dengan memakai pelampung yang tersedia di atas Kapal.
Diketahui sebelum terbakar, perjalanan KM Buana Indah dari Padang sempat terkendala cuaca buruk sehingga terpaksa berlindung di perairan Carocok Painan, Pesisir Selatan.
Sekitar Pukul 15.30 WIB cuaca mulai membaik, Nakhoda KM Bhuana Indah, Hotben Raja Guguk kembali melanjutkan perjalanan menuju Pulau Sipora, Mentawai.
Setelah berlayar sekitar 8 jam, ABK menemukan kamar mesin banyak tergenang air, sehingga dihidupkan mesin penguras Air. Namun malang, mesin penguras air korslet dan menimbulkan api yang membakar ruang kamar mesin.
Untuk kerugian dampak kebakaran kapal ini, ia menafsirkan kerugian mencapai delapan ratus juta rupiah.
“Kerugian atas terbakar dan tenggelam ini mencapai Rp 800 juta,” pungkasnya.