Tanjungpinang – Gerakan Pemuda Revolusioner (GPR) Provinsi Kepulauan Riau melakukan audiensi dengan Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang yang dihadiri oleh Sekretaris Dinas membahas terkait problematika mobil dinas kesehatan yang berada di tempat hiburan malam (THM).
Sebelumnya sempat di publish oleh beberapa media bahwa mobil plat merah milik dinas kesehatan ini pernah berada di tempat – tempat hiburan malam dengan menggunakan plat hitam.
Sekdis Dinkes menyatakan bahwa benar mobil tersebut ada di tempat itu. Kasus mobil Dinkes Tanjungpinang yang masuk ke tempat THM tersebut menciptakan bias opini dan mencoreng moralitas suatu instansi.
Menurut koordinator II GPR, Zulkarnain bahwa kehadiran mereka datang ke Dinkes Tanjungpinang untuk mempertanyakan sekaligus ingin meminta klarifikasi dari pihak Dinkes terkait mobil dinas yang terdapat berada di THM.
“Sejauh ini belum ada klarifikasi dan langkah konkrit dari Kadis mengenai hal ini. Pada prinsipnya, Kepala dinas sebaiknya mengklarifikasi kepada publik bahwa hal itu benar dan suatu kesalahan, bahwa ketika aset negara dipergunakan tidak sesuai fungsinya maka itu sebuah kesalahan yang sangat fatal,” jelas Zulkarnain.
Zulkarnain melanjutkan ketidakmampuan pengawasan kadis adalah bentuk kelalaian dari etika kepemimpinan bagi lembaga dan permasalahan ini juga adalah bentuk degradasi moralitas bagi bangsa bahwa suatu instansi mendiamkan permasalahan yang fatal. Menjadi sebuah kewajiban bagi Kadis sebagai pimpinan untuk meminta maaf kepada masyarakat Kota Tanjungpinang atas kesalahan yang telah dilakukan pegawainya. GPR Kepri akan terus mengawal permasalahan ini sampai menemukan titik temu agar dapat meluruskan pandangan masyarakat mengenai hal ini.
“Kami akan mengawal hal tersebut sampai tuntas, hal ini juga akan kita coba sampaikan kepada walikota bahwa ini merupakan hal yang fatal bagi kepemimpinan sebuah instansi.
Hal ini kami soroti sebagai merupakan bentuk untuk menjaga citra baik Dinkes, karena jangan sampai ada masalah yang tidak kunjung menemukan titik temu ini, nantinya membuat masyarakat tidak lagi percaya kepada Dinas Kesehatan Kota Tanjungpinang,” pungkasnya.