Tanjungpinang – Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tanjungpinang bersama Redkar ( Relawan Pemadam Kebakaran ) melakukan senam dan jalan sehat di Kantor Pemadaman Kebakaran Jln Ir Sutami, Kamis ( 11/08 ) pagi.
Kegiatan ini merupakan rutinitas setiap bulan yang dilakukan oleh bidang pencegahan dalam meningkatkan kapasitas aparatur Pemadam Kebakaran serta mengasah kemampuan dalam melaksanakan tugas pokok.
Kepala Dinas Pemadaman Kebakaran dan Penyelamatan Kota Tanjungpinang Agustiawarman mengatakan dengan kegiatan ini juga sekaligus meningkatkan silaturahmi antar anggota yang tersebar di berbagai pos.
“Karena anggota ini tersebar di berbagai pos mungkin saja sebulan sekali bergabung di Mako Sukaberenang. Kita juga bersinergi dengan stakeholder yang lain salah satunya pada hari ini ada Kimia Farma yang mensosialisasikan dan mendisplay tentang kesehatan mungkin kedepan ada BPJS, DINKES. Intinya adalah kita ingin mempererat kerjasama antar sesama dengan pihak luar antara lain BPBD, SAR, Kepolisian supaya tugas yang hampir sama ini bisa betul-betul memahaminya,” ujarnya.
Agus menjelaskan Redkar ( Relawan Pemadam Kebakaran) sendiri amanat Permendagri yang memang harus dibentuk di setiap Kab/Kota, khusus di Kota Tanjungpinang sudah terbentuk setiap 18 Kelurahan yang ada dengan jumlah 134 Redkar.
“Redkar ini dulunya tergabung dalam balakar, Satlakar, saat ini bernama Redkar, tugasnya itu diharapkan menjadi garda terdepan bagi aparatur Pemadam Kebakaran artinya jika ada informasi bahaya kebakaran yang terjadi kita harapkan informasi awal dari mereka ( Redkar_red ), ataupun tindakan preventif awal dilakukan oleh mereka,” lanjut Agus.
Masih kata Agus, di usia HUT RI ke 77,tetapi Pemadam Kebakaran Kota Tanjungpinang pada tahun ini menginjak usia tahun kedua, pada usia yang masih belia pihak Damkar masih terus banyak belajar dan meningkatkan koordinasi dalam rangka pemenuhan terhadap kebutuhan sarana dan prasarana kerja.
“Saya selalu menyampaikan kepada anggota sehebat apapun kemampuan skill anggota tapi tidak di dukung sarana dan prasarana memadai ia juga tidak akan mampu bekerja. Pemadam kebakaran di lapangan alat utamanya adalah mobil jika mobilnya terseok-seok tidak berdaya maksimal, oleh karena itu kami sekarang juga berusaha menjaga,merawat beberapa kendaraan pendukung yang ada serta berusaha meyakinkan pimpinan baik pihak legislatif kiranya kebutuhan kita secara berangsur dapat terpenuhi,” pungkasnya.